KANDUNGAN UNSUR HARA FOSFAT DALAM AIR LAUT

OLEH
KELOMPOK II
CINTAMI WINANDA SARI (08101005051)
DESTRI RIZKI ARIFELIA (08101005043)
BILLI YANFETO (08101005005)
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA
2012
KATA
PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah ini. Tanpa pertolongan -Nya mungkin penyusun tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah yang
memuat tentang “Kandungan Unsur Hara Fosfat Dalam Air Laut” ini disusun agar
pembaca dapat mengetahui dan mengenal unsur fosfat lebih dalam baik itu dari
pembentukan, manfaat, kegunaan ataupun fungsi dan peran fosfat dalam air laut.
Hal ini perlu untuk kita ketahui karena menarik perhatian penulis untuk
dicermati.
Makalah ini
tentunya jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, kiranya pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun untuk lebih sempurnanya. Penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penyusun hingga menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
membantu dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembacanya.
Terima kasih,
  
Penulis 
DAFTAR
ISI
Halaman judul ……………………………………………………… i
Daftar isi …………………………………………………………… ii
Kata pengantar …………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.  Latar
Belakang …………………………………………. 4
1.2.  Tujuan
………………………………………………….. 4
1.3.  Manfaat
………………………………………………… 5
BAB II ISI
2.1. Sejarah fosfor (fosfat)
………………………………….. 6
2.2. pengertian fosfat
……………………………………….. 7
2.3. Macam-macam fosfor
…………………………………. 8
2.4. Proses terbentuknya fosfat
…………………………….. 8
2.5. Peran dan siklus fosfat dalam
air laut …………………. 9
2.6. Keberadaan fosfat
…………………………………….. 10
2.7. Sifat fisika dan kimia unsur
fosfat ……………………. 12
2.8. Senyawa paling umum
denganunsur fosfat …………... 13
2.9. Manfaat dan kegunaan fosfat
……………….………… 14
BAB III PENUTUP
          3.1.
Penutup ………………………………………………... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
    Sumber fosfat diperairan laut pada wilayah
pesisir dan paparan benua adalah sungai. Karena sungai membawa hanyutan sampah
maupun sumber fosfat daratan lainnya, sehingga sumber fosfat dimuara sungai
lebih besar dari sekitarnya.
    Di Indonesia, eksplorasi fosfat dimulai
sejak tahun 1919. Umumnya, kondisi endapan fosfat guano yang ada ber-bentuk
lensa-lensa, sehingga untuk penentuan jumlah cadangan, dibuat sumur uji pada
kedalaman 2 -5 meter. Selanjutnya, pengambilan contoh untuk analisis kandungan
fosfat. Eksplorasi rinci juga dapat dilakukan dengan pemboran apabila kondisi
struktur geologi total diketahui. Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah
diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %).
    Fosfat banyak ditemukan di Propinsi Aceh,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT,
sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya. Di
Tuban (Jawa Timur) penambangan fosfat masih dilakukan secara tradisional.  Data statistik menunjukkan jumlah cadangan
yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43
%).
        Deposit fosfat yang ditemukan di
Indonesia mempunyai kadar rendah sampai sedang, meskipun pada lokasi tertentu
dapat mencapai kadar 40% P2O5. Terdapat pada daerah yang terpencar, berupa
endapan fosfat gua atau batugamping fosfatan. Belum ditemukan deposit dalam
jumlah yang cukup besar, kecuali untuk diusahakan dalam skala kecil.
1.2. TUJUAN
Tujuan dalam pembuatan makalah ini
adalah menjelaskan tentang fosfat, mendeskripsikan keberadaan unsur fosfat,
proses terbentuknya, siklus dan peran fosfat dalam air  laut.
1.3.MANFAAT
Manfaat
yang dapat dipetik dari makalah ini adalah :
1      .      Memberikan
informasi mencakup unsur fosfat
2      .      Mengetahui
keberadaan dari unsur fosfor (fosfat)
3      .      Dapat
mengetahui kegunaan dari unsur fosfat
4      .      Menegtahui
peran dan siklus fosfat dalam air laut
5      .      Mengetahui
proses terbentuknya fosfat 
BAB
II
ISI
                   2.1. SEJARAH
FOSFOR (FOSFAT)
   
Berasal dari bahasa Yunani, phosphoros, yang memiliki cahaya; nama kuno
untuk planet Venus ketika tampak sebelum matahari terbit). Seorang ilmuwan asal
Jerman, Brand menemukan fosfor di tahun 1669 secara tidak sengaja dalam
percobaan menggali bebatuan.
    
Fosfat dapat ditemukan di bumi di dalam air, tanah dan sedimen. Tidak
seperti senyawa materi lain siklus fosfor tidak dapat ditemukan di udara yang
mempunyai tekanan tinggi. Hal ini karena fosfor biasanya cair pada suhu dan
tekanan normal. Hal ini terutama melakukan siklus kembali melalui air, tanah dan
sedimen.. Dalam suasana siklus fosfor terutama dapat ditemukan sebagai partikel
debu yang sangat kecil. bergerak perlahan-lahan dari endapan di darat dan di
sedimen, organisme hidup, dan jauh lebih lambat daripada kembali ke tanah air
dan sedimen. Siklus fosfor merupakan paling lambat salah satu siklus masalah
yang dijelaskan di sini.
    
Fosfat yang paling sering ditemukan dalam formasi batuan sedimen dan laut
sebagai garam fosfat. Garam fosfat yang dilepaskan dari pelapukan batuan
melalui tanah biasanya larut dalam air dan akan diserap oleh tanaman. Karena
jumlah fosfor dalam tanah pada umumnya kecil, sering kali faktor pembatas bagi
pertumbuhan tanaman. Itu sebabnya manusia sering menggunakan fosfat sebagai
pupuk pada tanah pertanian. Fosfat juga faktor-faktor pembatas bagi pertumbuhan
tanaman di ekosistem laut, karena mereka tidak begitu larut dalam air. Hewan
menyerap fosfat dengan makan tumbuhan atau binatang pemakan tumbuhan Siklus
fosfor melalui tanaman dan hewan jauh lebih cepat daripada yang dilakukannya
melalui batu dan sedimen. Ketika hewan dan tanaman yang mati, fosfat akan
kembali ke tanah atau lautan lagi selama pembusukan.
    
Setelah itu, fosfor akan berakhir di formasi batuan sedimen atau lagi,
tetap di sana selama jutaan tahun. Akhirnya, fosfor yang dilepaskan kembali
melalui pelapukan dan siklus dimulai lagi.
                   2.2. 
PENGERTIAN
FOSFAT
Fosfor
berupa fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus dan
partikel tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal. Phospat
atau fosfat adalah sebuah ion poliatomik atau radikal terdiri dari satu atom
fosforus dan empat oksigen. Dalam bentuk ionik, fosfat membawa sebuah -3 muatan
formal, dan dinotasikan PO43-. Fosfat merupakan satu -satunya bahan galian
(diluar air) yang mempunyai siklus, unsur fosfor di alam diserap oleh mahluk
hidup, senyawa fosfat pada jaringan mahluk hidup yang telah mati terurai,
kemudian terakumulasi dan terendapkan di lautan. fosfor (P) merupakan unsur
hara (nutrisi) yang diperlukan oleh flora (tumbuhan laut) untuk
Fosfor
atau dalam ilmu kimia disimbolkan dengan huruf (P) ialah  unsur hara (nutrisi) yang diperlukan oleh
flora (tumbuhan laut) untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya. Unsur
tersebut ada dalam bentuk (PO4). Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku
(apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis. Kadang kadang, endapan
fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit
kompleks dan sienit. Fosfor berperan dalam transfer energi di dalam sel,
misalnya yang terdapat pada ATP (Adenosine Triphospate) dan ADP (Adenosine
Diphosphate
Fosfor
dapat juga diartikan sebagai bahan makanan utama yang digunakan oleh semua
organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada
dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Senyawa anorganik fosfat dalam air
laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana
10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang
penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu
organisme.
Fosfor
dapat berpendar karena mengalami fosforesens, unsur kimia yang memiliki lambang
P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasuk
golongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua
sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor
amatlah reaktif, memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan
oksigen, ditemukan dalam berbagai bentuk, Fosfor berupa berbagai jenis senyawa
logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang
ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4) yang dicampur dengan
mangan. Unsur kimia fosforus dapat mengeluarkan cahaya dalam keadaan tertentu,
tetapi fenomena ini bukan fosforesens, melainkan kemiluminesens. Fosfor  merupakan unsur penting dalam  makhluk hidup.
                   2.3. 
MACAM-MACAM
FOSFOR
Fosfor
dapat berada dalam empat bentuk atau lebih alotrop: putih (atau kuning), merah,
dan hitam (atau ungu). Yang paling umum adalah fosfor merah dan putih, keduanya
mengelompok dalam empat atom yang berbentuk tetrahedral. Fosfor putih terbakar
ketika bersentuhan dengan udara dan dapat berubah menjadi fosfor merah ketika
terkena panas atau cahaya. Fosfor putih juga dapat berada dalam keadaan alfa
dan beta yang dipisahkan oleh suhu transisi -3,8°C. Fosfor merah relatif lebih
stabil dan menyublim pada 170°C pada tekanan uap 1 atm, tetapi terbakar akibat
tumbukan atau gesekan. Alotrop fosfor hitam mempunyai struktur seperti grafit –
atom-atom tersusun dalam lapisan-lapisan heksagonal yang menghantarkan listrik.
                   2.4. 
PROSES
TERBENTUKNYA FOSFAT
Proses
terbentuknya endapan fosfat ada tiga, yaitu :
1.    Fosfat
primer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit
dan takhit, mengandung mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit {Ca5 (PO4)3
F}dalam keadaan murni mengandung 42 % P2 O5 dan 3,8 % F2.
2 .Fosfat sedimenter (marin), merupakan
endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam, pada lingkungan alkali
dan suasana tenang, mineral fosfat yang terbentuk terutama frankolit.
3 .Fosfat guano, merupakan hasil
akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi
dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah. Berdasarkan
tempatnya endapan fosfat guano terdiri dari endapan permukaan, bawah permukaan
dan gua.

                 Struktur kimia fosfat
       2.5. 
PERAN
DAN SIKLUS FOSFAT DALAM AIR LAUT
Fosfat dalam air laut berbentuk ion
fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada proses fotosintesis dan proses lainnya dalam
tumbuhan (bentuk ATP, ADP dan Nukleotid koenzim). Penyerapan dari fosfat dapat
berlangsung terus walaupun dalam keadaan gelap. Ortofosfat (H3PO4) adalah
bentuk fosfat anorganik yang paling banyak terdapat dalam siklus fosfat.
Distribusi bentuk yang beragam dari fosfat di air laut dipengaruhi oleh proses
biologi dan fisik. 
Dipermukaan air, fosfat di angkut oleh
fitoplankton sejak proses fotosintesis. Konsentrasi fosfat di atas 0,3 µm akan
menyebabkan kecepatan pertumbuhan pada banyak spesies fitoplankton. Untuk
konsentrasi dibawah 0,3 µm ada bagian sel yang cocok menghalangi dan sel fosfat
kurang diproduksi. Mungkin hal ini tidak akan terjadi di laut sejak NO3 selalu
habis sebelum PO4 jatuh ke tingkat yang kritis. Pada musim panas, permukaan air
mendekati 50% seperti organik-P.
Di laut dalam kebanyakan P berbentuk
inorganik. Di musim dingin hampir semua P adalah inorganik. Variasi di perairan
pantai terjadi karena proses upwelling dan kelimpahan fitoplankton. Pencampuran
yang terjadi dipermukaan pada musim dingin dapat disebabkan oleh bentuk linear
di air dangkal. Setelah musim dingin dan musim panas kelimpahan fosfat akan
sangat berkurang.
Dalam perairan laut yang normal, rasio
N/P adalah sebesar 15:1. Ratio N/P yang meningkat potensial menimbulkan
blooming atau eutrofikasi perairan, dimana terjadi pertumbuhan fitoplankton
yang tidak terkendali. Eutrofikasi potensial berdampak negatif terhadap
lingkungan, karena berkurangnya oksigen terlarut yang mengakibatkan kematian
organisme akuatik lainnya (asphyxiation), selain keracunan karena zat toksin
yang diproduksi oleh fitoplankton (genus Dinoflagelata). Fitoplankton
mengakumulasi N, P, dan C dalam tubuhnya, masing – masing dengan nilai CF
(concentration factor) 3 x 104 untuk P, 16(3 x 104) untuk N dan 4 x 103 untuk C.
Diperairan, bentuk unsur fosfor berubah
secara terus menerus akibat proses dekomposisi dan sintesis antara bentuk
organik, dan bentuk anorganik yang dilakukan oleh mikroba. Semua polifosfat
mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat. Perubahan ini bergantung pada suhu
yang mendekati titik didih, perubahan polifosfat menjadi ortofosfat berlangsung
cepat. Kecepatan ini meningkat dengan menurunnya nilai pH. Perubahan polifosfat
menjadi ortofosfat pada air limbah yang mengandung banyak bakteri lebih cepat
dibandingkan dengan perubahan yang terjadi pada air bersih.
Daur fosfor terlihat akibat aliran air
pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan mineral termasuk fosfor akan
terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan dikembalikan ke daratan.
    
Nilai kelarutan fosfat dalam air ditentukan oleh jenis mineral fosfat,
mineral hidroksiapatit merupakan mineral fosfat yang mempunyai kelarutan
tinggi, dengan demikian idealnya untuk pupuk alam digunakan endapan fosfat yang
kandungan mineral hidroksiapatitnya cukup tinggi.
       2.6. 
KEBERADAAN
FOSFAT
Fosfor terbentuk di alam dalam
bentuk  ion fosfat (PO4³¯) ion fosfat
dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa
menuju sungai hingga laut membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi
menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke permukaan.
Keberadaan fosfat di dalam air akan
terurai menjadi senyawa ionisasi, antara lain dalam bentuk ion H2PO4-, HPO42-,
PO43-. Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti erosi
tanah, buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri. Fosfat
diabsorpsi oleh fitoplankton dan seterusnya masuk kedalam rantai makanan.
Senyawa fosfat dalam perairan berasal daari sumber alami seperti erosi tanah,
buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut itu sendiri.
Peningkatan kadar fosfat dalam air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan
populasi (blooming) fitoplankton yang akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan
secara massal. Batas optimum fosfat untuk pertumbuhan plankton adalah 0,27 –
5,51 mg/liter
Ortofosfat yang merupakan produk
ionisasi dari asam ortofosfat adalah bentuk fosfor yang paling sederhana di
perairan . Ortofosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan secara
langsung oleh tumbuhan akuatik, sedangkan polifosfat harus mengalami hidrolisis
membentuk ortofosfat terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan sebagai sumber
fosfat. Setelah masuk kedalam tumbuhan, misalnya fitoplankton, fosfat anorganik
mengalami perubahan menjadi organofosfat. Fosfat yang berikatan dengan ferri
[Fe2(pO4)3] bersifat tidak larut dan mengendap didasar perairan. Pada saat
terjadi kondisi anaerob, ion besi valensi tiga (ferri) ini mengalami reduksi
menjadi ion besi valensi dua (ferro) yang bersifat larut dan melepaskan fosfat
keperairan, sehingga meningkatkan keberadaan fosfat diperairan
Secara rinci perputaran campuran organik
–P yang ditunjukkan di permukaan air secara garis besar tidak diketahui.
Sepenuhnya adalah larutan inorganik fosfor seperti hasil ionisasi pada H3PO4
H3PO4->H+
+ H2PO4
H3PO4->H+
+ HPO42-
H3PO4->H+
+ PO43-
Keberadaan fosfor diperairan alami
biasanya relative kecil, dengan kadar yang lebih sedikit dari pada kadar
nitrogen. Fosfor tidak bersifat toksik bagi manusia, hewan, dan ikan.
Keberadaan fosfor secara berlebihan yang disertai dengan keberadaan nitrogen
dapat menstimulir ledakan pertumbuhan algae di perairan (algae bloom). Algae
yang berlimpah ini dapat membentuk lapisan pada permukaan air, yang selanjutnya
dapat menghambat penetrasi oksigen dan cahaya mathari sehingga kurang
menguntungkan bagi ekosistem perairan. Pada saat perairan cukup mengandung
fosfor, algae mengakumulasi fosfor di dalam sel melebihi kebutuhannya. Fenomena
yang demikian dikenal istilah konsumsi berlebih (luxury consumption).
Kelebihan fosfor yang diserap akan
dimanfaatkan pada saat perairan mengalami defisiensi fosfor, sehingga algae
masih dapat hidup untuk beberapa waktuselama periode kekeurangan pasokan fosfor
Pecahan pada bentuk ini dibatasi oleh pH
dan komposisi pada air. Ionisasi konstan untuk tiga tahap penguraian dapat
didefinikan sebagai :
K1 = [H+] [H2PO4] [H3PO4]
K2 = [H+] [HPO42-] [H2PO4-]
K3 = [H+] [PO33-] [HPO42-
Berdasarkan kadar fosfat total, perairan
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
1.    perairan
dengan tingkat kesuburan rendah yang memiliki kadar fosfat total berkisar
antara 0 – 0.02 mg/liter
2.    perairan
dengan tingkat kesuburan sedang memiliki kadar fosfat 0.021 – 0.05 mg/liter
3.    perairan
dengan tingkat kesuburan tinggi, memiliki kadar fosfat total 0.051 – 0.1
mg/liter.
Pehitungan persen pada beragam bentuk
fosfat di H2O, NaCl, air laut, seperti sebuah fungsi pada pH. Di laut dalam ion
fosfat bentuknya lebih penting (50% pada P= 1000 bar atau 10.000 m ). H2PO4-
bebas adalah lebih besar dengan persentase 49%, MgPO4-, 46%, dan 5% CaHPO4.
Sementara PO43- 27% seperti MgPO4- dan 73% seperti CaPO4.
       2.7.
SIFAT FISIKA DAN KIMIA UNSUR FOSFOR
       Sifat fisika pada unsure fosfat yaitu :
·   
Warna : tidak
berwarna/merah/putih
·   
Wujud : padat
·   
Titik didih : 550 K
(2770C)
·   
Titik leleh :  317,3 K (44,20C)
·   
Massa jenis (fosfor
merah) : 2,34 g/cm3
·   
Massa jenis (fosfor
putih) : 1,823 g/cm3
·   
Massa jenis (fosfor
hitam) : 2,609 g/cm3
·   
Energi ionisasi (fosfor
putih) : 1011,8 kj/mol
·   
Secara umum fosfor
membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi
ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan
·   
Fosfor putih mudah
menguap dan larut dalam pelarut nonpolar benzena
·   
Fosfor merah tidak
larut dalam semua pelarut.
Sifat
Kimia Unsur Fosfor pada unsure fosfat adalah :
·  Fosfor
putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara,
beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di
industri.
·  Fosfor
merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai
bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.
        2.8. 
 SENYAWA PALING UMUM DENGAN UNSUR FOSFAT
ü Fosfor
yang dapat dikonsumsi oleh tanaman adalah dalam bentuk fosfat, seperti
diamonium fosfat ((NH4)2HPO4) atau kalsium fosfat dihidrogen (Ca(H2PO4)2).
ü Senyawa
anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto)
asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-.
Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan membantu
proses metabolisme sel suatu organisme.
ü Sumber
alami fosfor diperairan adalah pelapukan batuan mineral, misalnya fluorapatite
[Ca5-(PO4)3F], hydroxylapatite [Ca5-(PO4)3OH], strengire [Fe(PO4)2H2O],
whitlockite [Ca5-(PO4)2], dan berlinite (AIPO4)
ü Trinatrium
fosfat (Na3PO4), Seyawa fosfor anorganik yang biasa terdapat di perairan.
       2.9.
MANFAAT DAN KEGUNAAN FOSFAT
Fosfor sangat penting dan dibutuhkan
oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada organic fosfor di dalam
Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat
(ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan
akan mengubahnya menjadi organic fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organic
fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
Banyak sumber fosfat yang di pakai oleh
hewan, tumbuhan, bakteri, ataupun makhluk hidup lain yang hidup di dalam laut.
Misalnya saja fosfat yang berasal dari feses hewan (aves). Sisa tulang, batuan,
yang bersifat fosfatik, fosfat bebas yang berasal dari proses pelapukan dan
erosi, fosfat yang bebas di atmosfer, jaringan tumbuhan dan hewan yang sudah
mati. Di dalam siklus fosfor banyak terdapat interaksi antara tumbuhan dan
hewan, senyawa organik dan inorganik, dan antara kolom perairan, permukaan, dan
substrat.
BAB
III
PENUTUP
       3.1. KESIMPULAN
Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan
dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik
yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang berupa
partikulat.
Fosfat adalah fosfor yang berikatan
dengan oksigen yang berupa senyawa anorganik. Sedangkan Fosfor merupakan sumber
energi untuk metabolisme sel dalam bentuk Adenosin Tri Fosfat (ATP) yang
terdapat dalam ion fosfat yang berupa elemen. Fosfat banyak ditemukan di dalam
bebatuan. Senyawa fosfat dalam perairan berasal daari sumber alami seperti
erosi tanah, buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut itu
sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
nsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0032%20Bio%201-7c.html
(akses tang
gal
29/03/2012 pukul 12.37 wib)
spor.html
(akses tanggal 29/03/2012 pukul 12.11 wib)
Dharma. 2010. Siklus fosfor di alam. http://dhamadharma.wordpress. com/2010/0
2/11/siklus-fosfor-di-alam/
(akses tanggal 29/03/2012 pukul 11.38
wib)
Diianadia. 2010. Siklus fosfor. http://www.slideshare.net/diianadia/siklus-fosfor.
(akses tanggal
29/03/2012 pukul 11.33 wib)
/06/01/fosfat/
(akses tanggal 29/03/2012 pukul 111.30 wib) 
an-fosfor.html
(akses tanggal 29/03/2011 pukul 11.36
wib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar